Judul : Miracle in the Andes : 72 Hari Tanpa Makanan Dan Perjalanan Pulang Yang Panjang
Penulis : Nando Parrado & Vince Rause
Penerbit : C-Publishing
Tahun Terbit : 2007
Jumlah Halaman : 372
Review Goodreads
Aku tidak ingat persis kata-kata yang diucapkan penyiar radio itu, tapi aku tidak akan pernah melupakan ketenangan nada bicaranya. Selama sepuluh hari pencarian yang sia-sia, ia berkata, para petugas Chile telah mengerahkan semua upaya untuk menemukan pesawat terbang sewaan dari Uruguay yang hilang di wilayah Andes pada 13 Oktober. Upaya pencarian di Andes sangat berbahaya, katanya, dan setelah selama ini berada di pegunungan yang sangat dingin, tidak ada lagi peluang bahwa seorang pun masih hidup. "Suspendieron la busqueda!" teriak teman-temanku. Mereka telah menghentikan pencarian...Novel ini berkisah tentang anggota Tim Rugby Uruguay yang hilang diwilayah andes pada tanggal 13 oktober, mereka yang awalnya dalam kondisi fit segar bugar untuk bertanding melawan tim Argentina. Pesawat yang mereka naiki jatuh di pegunungan andes karena cuaca buruk, dari 45 penumpang hanya 32 yang bisa bertahan setelah pesawat itu jatuh. Diantara yang selamat banyak yang kondisinya terluka parah, sehingga sampai akhirnya mereka terselamatkan hanya tinggal 16 survivor.
Di hari hari pertama rasa sedih kehilangan benar benar terasa, sahabat nando, bahkan saudara dan ibunya pun tidak dapat bertahan. Makanan sedikit sekali hanya beberapa snack dan Coklat, dan udara sangat dingin di daerah itu. Bahkan badai dan longsor saljupun turut menguji mereka yang bertahan. Mereka yang meninggal dikuburkan di sekitar bangkai kapal. Mereka pun berusaha membuat bangkai kapal mereka menjadi shelter untuk mereka bertahan hidup.
Makanan mereka akhirnya habid juga,beberapa hari mereka kelaparan sampai akhirnya mereka terpaksa sekai memakan daging dari mayat korban yang meninggal terlebih dahulu. Bahkan semangat mereka untuk diselamatkan oleh tim penolong pun pudar, akhirnya mereka sadar bahwa mereka tidak bisa hanya menunggu karena persediaan pun akan semakin habis. Mereka mempelajari keadaan sekitar dan mulai mengatur strategi penyelamatan diri. Mereka membuat baju dingin sendiri dan juga membuat bekal daging manusia untuk perjalanan ini. sampai akhirnya hari ke 72 mereka terselamatkan oleh tim ekspedisi.
Buku ini merupakan kisah nyata yang dituliskan dengan indah dan membuat hati tersentuh saat membacanya. Dari buku ini kita dapat banyak sekali pelajaran diantaranya adalah :
- Selama kita masih bernafas dan jantung ini berdetak kita tidak boleh menyerah pada kematian, kita harus hidup demi menggapai tujuan hidup kita.
- Rasa kepedulian dan cinta kepada saudara, ibu, dan bahkan teman itu kita harus mampu melakukan yang terbaik untuk mereka semampu kita.
Bisa, dengan bermodalkan 3 senjata ampuh yaitu Keyakinan, Keberanian, Dan Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo kritik dan saran dong buat Blog Review Sinema saya ini. Senang sekali rasanya kalau ada yang baca n meninggalkan jejaknya.